Konsultan farmasi adalah ahli di bidang farmasi yang memberikan saran dan konsultasi tentang penggunaan obat. Mereka bertanggungjawab dalam meninjau penggunaan obat pasien untuk memastikan bahwa obat yang digunakan tepat, aman, dan efektif.
Mereka juga punya tugas memberikan saran kepada apoteker, dokter, dan perawat tentang cara penggunaan obat yang tepat, termasuk dosis, frekuensi, dan cara pemberian obat.
Tidak hanya itu, peran mereka lainnya adalah mengembangkan program edukasi obat untuk pasien dan tenaga kesehatan tentang penggunaannya yang tepat dan aman.
Selain kepada dokter dan pasien, mereka juga memberikan konsultasi kepada industri farmasi tentang pengembangan obat baru dan cara penggunaan obat yang tepat.
Bagaimana Cara Agar Menjadi Konsultan Farmasi?
Karir sebagai konsultan termasuk bergengsi, karena menunjukkan kemampuan yang mumpuni di bidangnya. Terlebih dengan perannya berupa edukasi dan memberikan konsultasi kepada berbagai pihak.
Untuk menjadi konsultan farmasi, Anda harus memiliki beberapa kualifikasi, antara lain:
- Gelar sarjana farmasi (S1 Farmasi) dari universitas yang diakui.
- Minimal 2-5 tahun pengalaman kerja di bidang farmasi, seperti apotek, rumah sakit, atau industri farmasi.
- Beberapa konsultan farmasi memiliki sertifikasi tambahan, seperti Certified Pharmacy Consultant (CPC) dari Academy of Pharmacy Practice Management (APPM).
- Konsultan farmasi harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, baik secara lisan maupun tulisan. Mereka juga harus memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan bekerja secara mandiri maupun dalam tim.
Karena termasuk bidang karir yang membutuhkan “jam terbang” lebih lama dibandingkan pemula, maka kamu bisa mulai dari karir yang relevan terlebih dahulu.
Jika kamu sudah lulus dari pendidikan kefarmasian, tidak ada salahnya bergabung dengan komunitas farmasi seperti Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).
Tidak hanya pusat, kamu bisa fokus bergabung dengan yang ada di daerah. Misalnya Pafi Kota Pasuruan di Jawa Timur. Begitu juga dengan kabupaten lain di Indonesia.
Soft Skill yang Dibutuhkan Seorang Konsultan Farmasi
Selain kualifikasi dan pengalaman di atas, konsultan farmasi juga harus memiliki beberapa soft skill yang penting, antara lain:
1. Komunikasi yang Baik
Konsultan farmasi harus mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tulisan dengan berbagai pihak, seperti pasien, tenaga kesehatan, dan industri farmasi.
2. Kemampuan Berpikir Kritis
Konsultan farmasi harus mampu berpikir kritis untuk menganalisis informasi dan membuat keputusan yang tepat tentang penggunaan obat.
3. Kemampuan Memecahkan Masalah
Konsultan farmasi harus mampu memecahkan masalah yang terkait dengan penggunaan obat. Skill ini akan sangat membantu dalam berbagai situasi yang penuh risiko.
4. Kemampuan Bekerja Secara Mandiri Maupun dalam Tim
Konsultan farmasi harus mampu bekerja secara mandiri maupun dalam tim. Hal ini karena profesi ini tidak hanya berkaitan dengan pengabdian pribadi, tapi juga membutuhkan kekompakan untuk Mencapai Tujuan Bersama.
5. Semangat Belajar yang Tinggi
Bidang farmasi terus berkembang, sehingga konsultan farmasi harus memiliki semangat belajar yang tinggi untuk mengikuti perkembangan terbaru di bidang farmasi.
Apalagi didukung dengan kemajuan teknologi, seorang konsultan sangat diharuskan untuk mampu mengikuti perubahan yang ada. Begitu juda dalam dinamika keilmuan farmasi.
Menjadi konsultan farmasi adalah profesi yang menantang dan bermanfaat. Jika terjun di dalamnya, kamu akan memainkan peran penting dalam memastikan bahwa pasien menerima obat yang tepat dengan dosis yang tepat dan cara penggunaan yang tepat.
Jika kamu memiliki minat di bidang farmasi dan ingin membantu orang lain, maka konsultan farmasi adalah profesi yang tepat.
Ingin mengembangkan karir farmasi lebih jauh dan lebih banyak berperan serta di masyarakat, yuk gabung di https://pafikotapasuruan.org/
