Di tengah derasnya arus informasi yang sering kali membingungkan masyarakat tentang kesehatan dan pola makan, muncul satu nama yang mencuri perhatian lewat dedikasinya mengedukasi publik dengan pendekatan yang sederhana namun berdampak besar, yaitu Ayu Fauziyyah Adhimah.
Dari sebuah sudut di Daerah Istimewa Yogyakarta, perempuan muda ini menggerakkan perubahan lewat gagasan yang ia wujudkan dalam platform Gizipedia Indonesia. Tak hanya sekadar berbagi ilmu gizi, Ayu membangun ruang belajar yang ramah, terbuka, dan memberdayakan masyarakat dari berbagai latar belakang.
Bagi sebagian orang, berbicara soal gizi mungkin terasa berat dan rumit. Namun bagi Ayu, edukasi gizi adalah jembatan untuk mewujudkan bangsa yang lebih sehat, sadar pangan, dan berdaya. Bagaimana perjalanan perempuan ini hingga menjadi salah satu penggerak edukasi gizi paling berpengaruh di Indonesia?
Awal Mula, Dari Keprihatinan Menjadi Gerakan Nyata
Perjalanan Ayu dimulai dari pengamatannya terhadap kesenjangan pengetahuan gizi di masyarakat. Banyak orang yang menganggap enteng urusan makan, padahal gizi memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan, produktivitas, dan kualitas hidup.
“Sering kali masyarakat mengira makan banyak itu sehat, padahal bukan jumlahnya yang penting, tapi keseimbangannya,” ungkap Ayu dalam sebuah wawancara.
Dari keprihatinan itu, Ayu yang berlatar belakang pendidikan gizi tergerak untuk melakukan sesuatu. Ia memulai dengan hal kecil: membuat konten edukatif di media sosial tentang tips makan sehat, klarifikasi mitos seputar gizi, dan panduan sederhana bagi ibu muda atau mahasiswa yang ingin hidup sehat tanpa biaya besar.
Respons positif pun datang bertubi-tubi. Banyak yang mengirim pesan pribadi untuk berkonsultasi, meminta saran, atau sekadar berbagi cerita. Dari sanalah Ayu menyadari bahwa kebutuhan masyarakat akan edukasi gizi yang mudah diakses masih sangat besar. Ia pun kemudian merancang langkah yang lebih besar.
Lahirnya Gizipedia: Ketika Ilmu Gizi Bertemu Teknologi

Pada tahun-tahun berikutnya, Ayu bersama beberapa rekan seprofesi mendirikan Gizipedia Indonesia, sebuah platform edukasi gizi berbasis komunitas dan teknologi digital.
Tujuannya sederhana namun berdampak besar: menyediakan informasi gizi yang valid, mudah dipahami, dan bisa diakses oleh semua kalangan.
Melalui Gizipedia, Ayu dan timnya menyajikan berbagai konten edukatif mulai dari infografis, artikel, webinar, hingga kelas daring interaktif.
Tak berhenti di dunia maya, mereka juga aktif menggelar kegiatan workshop dan pelatihan gizi di masyarakat, sekolah, hingga komunitas ibu-ibu rumah tangga.
“Gizipedia bukan hanya tempat berbagi ilmu, tapi ruang kolaborasi,” tutur Ayu. “Kami ingin masyarakat merasa punya tempat untuk belajar, bertanya, dan berdiskusi tanpa takut salah.”
Pendekatan humanis inilah yang membuat Gizipedia berbeda. Bukan dengan bahasa ilmiah yang kaku, tapi dengan narasi ringan, interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Di situlah kekuatan Ayu, mengubah isu kompleks menjadi percakapan yang dekat dengan masyarakat.
Menembus Batas, Edukasi Gizi yang Tidak Elitis
Salah satu hal yang menjadi ciri khas gerakan Ayu adalah inklusivitas. Edukasi gizi tidak hanya untuk mereka yang memiliki akses internet atau tinggal di kota besar.
Bersama tim Gizipedia, Ayu kerap turun langsung ke lapangan: ke desa-desa, sekolah-sekolah pinggiran, hingga komunitas anak muda di pelosok Yogyakarta.
Di sana, ia tak sekadar memberi penyuluhan, tetapi juga mendengarkan — memahami kebiasaan makan masyarakat, keterbatasan ekonomi, dan budaya lokal yang memengaruhi pola konsumsi.
Dari dialog semacam itu, Ayu belajar bahwa edukasi gizi bukan soal menggurui, tapi tentang menemukan titik temu antara pengetahuan ilmiah dan realitas hidup masyarakat.
Gerakan ini juga membuka kesempatan bagi banyak mahasiswa gizi muda untuk terlibat. Gizipedia menjadi semacam “basecamp” tempat belajar dan praktik sosial. Mereka tidak hanya memahami teori gizi, tetapi juga belajar bagaimana berkomunikasi, membangun empati, dan mengedukasi dengan pendekatan yang kreatif.
Dampak Nyata dan Jejak Inspirasi

Dalam beberapa tahun terakhir, kiprah Ayu mulai mendapat pengakuan dari berbagai kalangan. Konten dan kegiatan Gizipedia berhasil menjangkau puluhan ribu masyarakat di berbagai daerah.
Banyak yang mengaku terbantu memahami kebutuhan gizi anak, memilih makanan yang lebih sehat, hingga mengubah pola makan keluarga.
Lebih dari sekadar angka atau penghargaan, yang Ayu kejar adalah perubahan perilaku masyarakat. “Kalau ada satu keluarga yang mulai memperhatikan gizi anaknya karena edukasi kami, itu sudah berarti besar,” katanya.
Semangat inilah yang menular. Gizipedia kini tidak hanya menjadi platform edukasi, tetapi juga ruang inspirasi bagi generasi muda untuk ikut mengambil peran dalam isu kesehatan publik.
Ayu membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil, dari keberanian untuk peduli dan konsisten menjalankan misi sosial.
Pengakuan Nasional: Dari Yogyakarta untuk Indonesia
Dedikasi Ayu dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi akhirnya mengantarkannya menjadi salah satu penerima SATU Indonesia Awards, sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada anak muda Indonesia yang berkontribusi positif bagi masyarakat.
Melalui penghargaan ini, perjuangan Ayu diakui sebagai salah satu bentuk nyata pengabdian di bidang kesehatan dan edukasi. Ia mewakili semangat anak muda yang tidak hanya berpikir global, tetapi juga bertindak lokal, mengakar di masyarakat, namun berdampak luas.
Tentang SATU Indonesia Awards
SATU Indonesia Awards merupakan ajang apresiasi yang digagas oleh PT Astra International Tbk sejak tahun 2010. Tujuannya adalah memberikan penghargaan kepada generasi muda Indonesia yang berkontribusi nyata dalam lima bidang utama: kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.
Program ini menjadi wadah bagi para pemuda inspiratif seperti Ayu Fauziyyah Adhimah untuk terus berkarya, memperluas dampak sosialnya, dan menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat baik bagi bangsa.
Dengan semangatnya yang konsisten, Ayu membuktikan bahwa perubahan besar tak selalu dimulai dari ruang besar. Kadang, ia lahir dari tekad satu orang, seorang perempuan muda dari Yogyakarta, yang percaya bahwa ilmu gizi bisa menjadi jalan menuju masyarakat yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya. #APA2025-BLOGSPEDIA
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20241110171718-25-587076/mengenal-ayu-fauziyyah-srikandi-gizi-ri-pengawal-indonesia-emas
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/08/28/menyemai-gizi-menumbuhkan-kesadaran-perjalanan-ayu-fauziyyah-adhimah-dengan-gizipedia
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/15/ketekunan-dan-kepedulian-ayu-fauziyyah-mengantarnya-ke-satu-indonesia-awards-2024
https://www.mrsjo.com/2024/11/kisah-ayu-fauziyyah-adhimah-membangun-platform-edukasi-gizi.html